Pencegahan Hepatitis C
By DEDEN SURA AGUNG
By DEDEN SURA AGUNG
Kita dapat mencegah penularan Hepatitis C. Cara penyebaran yang paling efesien Hepatitis C adalah melalui suntikan yang terkontaminasi oleh darah, misalnya di saat memakai obat suntik. Jarum suntik dan alat suntik sebelum digunakan harus steril dengan demikian menghentikan penyebaran penyakit Hepatitis C di antara pengguna obat suntik.
Kita dapat mencegah penularan Hepatitis C. Cara penyebaran yang paling efesien Hepatitis C adalah melalui suntikan yang terkontaminasi oleh darah, misalnya di saat memakai obat suntik. Jarum suntik dan alat suntik sebelum digunakan harus steril dengan demikian menghentikan penyebaran penyakit Hepatitis C di antara pengguna obat suntik.
Meskipun resiko penularan melalui
hubungan seksual kecil, anda seharusnya menjalankan kehidupan seks yang aman.
Penderita Hepatitis C yang memiliki lebih dari satu pasangan atau berhubungan
dengan orang banyak harus memproteksi diri (misalnya dengan kondom) untuk
mencegah penyebaran Hepatitis C.
Jangan pernah berbagi alat seperti
jarum, alat cukur, sikat gigi, dan gunting kuku, dimana dapat menjadi tempat
potensial penyebaran virus Hepatitis C. Bila melakukan manicure, tato dan
tindik tubuh pastikan alat yang dipakai steril dan tempat usahanya resmi.
Orang yang terpapar darah dalam
pekerjaannya, seperti pekerja kesehatan, teknisi laboratorium, dokter gigi,
dokter bedah, perawat, pekerja ruang emergensi, polisi, pemadam kebakaran,
paramedis, tentara atau siapapun yang hidup dengan orang yang terinfeksi,
seharusnya sangat berhati-hati agar tidak terpapar darah yang terkontaminasi.
Juga termasuk menggunakan peralatan
tajam dan jarum dengan benar, mencuci tangan secara teratur dan menggunakan
sarung tangan dalam pekerjaannya. Jika anda pernah mengalami luka karena jarum
suntik, anda harus melakukan tes ELISA atau RNA HCV setelah 4-6
bulan terjadinya luka untuk memastikan tidak terinfeksi penyakit Hepatitis C.
Pernah sembuh dari salah satu
penyakit Hepatitis tidak mencegah penularan penyakit Hepatitis lainnya. Orang
yang menderita penyakit Hepatitis C dan juga menderita penyakit Hepatitis A
memilki resiko tinggi terkena penyakit hepatits fulminant, suatu
penyakit hati yang mematikan dan perkembangannya sangat cepat.
Dengan demikian, ahli kesehatan
sangat merekomendasikan penderita penyakit Hepatitis C juga melakukan vaksinasi
Hepatitis A dan Hepatitis B.
Pengobatan Hepatitis C
Apakah
Hepatitis dapat diobati?
Dapat,
Hepatitis C kronis dapat diobati dengan Pegylated
Interferon dan Ribavirin.
Pengobatan
Hepatitis C sedini mungkin sangatlah penting. Meskipun tubuh anda telah melakukan
perlawanan terhadap infeksi, tetapi hanya 15% yang berhasil, pengobatan tetap
diperlukan untuk mencegah Hepatitis C kronis dan membantu mengurangi
kemungkinan hati menjadi rusak.
Kadangkala,
pengobatan Hepatitis C memerlukan waktu yang lama, dan tidak dapat membantu.
Tetapi karena penyakit ini dapat menjadi parah sepanjang waktu, sangatlah
penting untuk mencari pengobatan yang tepat dari dokter anda.
Diagnosa
dan pengobatan awal sangatlah mendesak dan penting. Persentase yang signifikan
dari orang yang melakukannya dapat sembuh dari Hepatitis C dan menunjukan
perbaikan hatinya.
Tujuan
pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini
mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit
hati.
Kebanyakan
bentuk interferon alfa hanya dapat bertahan satu hari tetapi dapat
dimodifikasi melalui proses pegilasi untuk membuatnya bertahan lebih lama.
Meskipun interferon alfa dapat digunakan sebagai obat Hepatitis C
tunggal termasuk pegylated interferon, penelitian menunjukkan lebih
efektif bila dikombinasi dengan anti virus ribavirin.
3 senyawa digunakan
dalam pengobatan Hepatitis C adalah:
Interferon
alfa
Adalah
suatu protein yang dibuat secara alami oleh tubuh manusia untuk meningkatkan
sistem daya tahan tubuh/imunitas dan mengatur fungsi sel lainnya. Obat yang
direkomendasikan untuk penyakit Hepatitis C kronis adalah dari inteferon alfa
bisa dalam bentuk alami ataupun sintetisnya.
Pegylated
interferon alfa
Dibuat
dengan menggabungkan molekul yang larut air yang disebut "polyethylene
glycol (PEG)" dengan molekul interferon alfa. Modifikasi interferon alfa
ini lebih lama ada dalam tubuh, dan penelitian menunjukkan lebih efektif dalam
membuat respon bertahan terhadap virus dari pasien Hepatitis C kronis
dibandingkan interferon alfa biasa.
Ribavirin
Adalah
obat anti virus yang digunakan bersama interferon alfa untuk pengobatan
Hepatitis C kronis. Ribavirin merupakan obat yang sering dikombinasikan dengan
suntikan interferon alfa untuk membantu menghentikan perkembangbiakan virus
hepatitis C dan meningkatkan kerja interferon alfa. Ribavirin tidak bisa
digunakan secara tersendiri untuk hepatitis C.
Pengobatan
ini telah diterima berdasarkan kemampuannya dalam menghasilkan respon melawan virus
pada penderita penyakit Hepatitis C kronis. Penderita dikatakan memiliki respon
melawan virus jika jumlah virus Hepatitis C begitu rendah sehingga tidak
terdeteksi pada tes standar RNA virus Hepatitis C dan jika level
tersebut tetap tidak terdeteksi selama lebih dari 6 bulan setelah pengobatan
selesai.
Obat
Hepatitis C
Saat
ini obat Hepatitis C standar adalah kombinasi Interferon dengan Ribavirin.
Kombinasi obat Hepatitis C ini akan memberikan hasil berupa sustained
virologic response (respon virus menetap) yang tinggi. Response ini sering
disingkat dengan SVR.
Obat
Hepatitis C Pegylated interferon alfa dibuat dengan menggabungkan suatu molekul
besar yang larut air yang disebut “polyethylene glycol” (PEG) dengan molekul
interferon alfa. Penggabungan dengan PEG memperbesar ukuran interferon alfa
sehingga dapat bertahan dalam tubuh lebih lama. Hal itu juga dapat memproteksi
molekul interferon terpecah oleh enzim tubuh.
Keuntungan
lainnya adalah waktu di dalam tubuh obat Hepatitis C ini lebih lama (waktu
paruh) sehingga obat Hepatitis C tidak perlu sering-sering dikonsumsi. Interferon
alfa standar biasa disuntikkan tiga kali dalam seminggu tetapi pegylated
interferon alfa cukup satu kali dalam seminggu.
Selain
itu penelitian menunjukkan obat Hepatitis C pegylated interferon alfa
lebih efektif dalam memproduksi suatu respon melawan virus pada penderita
Hepatitis C kronis dibandingkan interferon alfa yang tidak mengalami pegylasi.
Sekarang
ini ada dua macam pegylated interferon alfa yang tersedia: peginterferon
alfa-2a dan peginterferon alfa-2b. meskipun kedua senyawa ini
efektif dalam pengobatan Hepatitis C kronis, ada perbedaan dalam ukurannya,
tipe pegylasi, waktu paruh, rute penbersihan dari tubuh dan dosis dari kedua pegylated
interferon.
Karena
metode pegylasi dan tipe molekul PEG yang digunakan dalam proses dapat
mempengaruhi kerja obat dan pembersihannya dalam tubuh.
Perbedaan
besar antar dua pegylated interferon adalah dosisnya. Dosis dari pegylated
interferon alfa-2a adalah sama untuk semua pasien, tidak mempertimbangkan
berat dan ukuran pasien.
Sedangkan
dosis pegylated interferon alfa-2b disesuaikan dengan berat tubuh pasien
secara individu.
Obat
Hepatitis C ini diberikan sesuai dengan berat badan pasien dengan dosis 1.5
µg/kg berat badan. Obat Hepatitis C ini sekarang juga tersedia dalam bentuk pena
(Peg Intron Redipen). Bentuk pena dari obat Hepatitis C ini akan
memberikan kemudahan pada pasien dalam penyuntikan. Kemudahan ini akan
meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatan Hepatitis C. Kepatuhan dalam
pengobatan Hepatitis C merupakan faktor penting dalam meningkatkan keberhasilan
terapi dari penyakit Hepatitis C.
Dosis dan Sediaan Obat Hepatitis C
· Pegylated
interferon alfa-2a memiliki dosis dan sediaan sebagai
berikut:
Terapi
tunggal 1 x seminggu 180mcg dikombinasikan dengan Ribavirin secara oral
Terapi
tunggal 1 x seminggu 180mcg dikombinasikan dengan Ribavirin secara oral
42
TABLET(S)
$279.50 USD
84
TABLET(S)
$559.00 USD
126
TABLET(S)
$838.50 USD
3
x 2 tablet / hari dikombinasikan dengan Pegylated interferon alfa-2a
secara suntik.
Dalam
penelitian klinis, kombinasi terapi pegylated interferon alfa -2a dengan
ribavirin menghasilkan lebih banyak pasien yang mencapai respon virologi
menetap bila dibandingkan dengan terapi tunggal menggunakan pegylated
interferon alfa-2a saja.
Bila
interferon alfa yang lama (konvensional) biasanya disuntikkan 3 kali seminggu,
maka pegylated interferon alfa-2a hanya disuntikkan satu kali seminggu.
Sementara ribavirin merupakan obat oral yang mewajibkan Anda meminumnya
beberapa tablet/kapsul setiap hari.
Jika
dokter anda memilih pengobatan dengan Interferon alfa, pastikan
anda bertanya beberapa pertanyaan sebagai berikut :
- Resiko dan keuntungan apa dari pegylated interferon dibandingkan dengan interferon biasa?
- Informasi penting apa yang perlu saya tahu sebelum melakukan suatu pengobatan?
Mendapatkan
segala informasi yang anda butuhkan tentang pengobatan Hepatitis C dapat
membantu anda mengetahui bagaimana obat Hepatitis C itu bekerja dan apa efek
samping dan hasil dari pengobatan itu.
Pengobatan
Hepatitis C dengan interferon alfa tidak tepat untuk semua pasien
penderita Hepatitis C kronis. Pengobatan Hepatitis C ini harus memperhatikan
efek sampingnya yang serius pada wanita hamil, riwayat atau adanya kondisi
kejiwaan berat, riwayat penyakit jantung, gagal ginjal berat. Penderita harus
mendiskusikan keuntungan dan efek samping pengobatan dengan dokternya.
Baca juga:
- MENGENAL HEPATITIS C
- PENYEBAB HEPATITIS C
- GEJALA GANGGUAN HATI (HEPATITIS C)
- PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT HEPATITIS C
- RIBAVIRIN MENINGKATKAN EFEKTIVITAS TERAPI TUNGGAL INTERFERON ALFA-2b
- JENIS VIRUS PENYEBAB HEPATITIS
- RESEP RAMUAN HERBAL UNTUK PENGOBATAN HEPATITIS
- TERAPI MAKANAN UNTUK PENDERITA HEPATITIS C
Daftar Pustaka:
http://www.pegintron.com