01/01/2009 - 02/01/2009 | DEDEN SURA AGUNG Sharing

Selasa, 20 Januari 2009

Cara Mengenali HPV (Human Papillomavirus) pada Pria


HPV (human papilloma virus) mungkin merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang paling sering diderita orang, yang menyerang hampir semua orang yang aktif secara seksual dalam suatu waktu dalam hidupnya. Untungnya, terdapat lebih dari 40 jenis HPV, dan hanya sedikit yang membahayakan kesehatan secara serius. Virus ini tidak terdeteksi pada pria yang tidak mempunyai gejala, dan bisa tinggal di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan masalah apa pun. Karena alasan ini, sangat penting bagi Anda untuk memeriksakan diri secara teratur apabila Anda merupakan seseorang yang aktif secaca seksual. Kebanyakan infeksi akan hilang sendiri seiring waktu, tetapi beri tahu dokter mengenai gejala apa pun yang Anda alami untuk mengetahui apakah ada risiko kanker yang disebabkan oleh HPV.
Mengenali Tanda-Tanda dan Gejala HPV
Pahami cara penularan HPV.
HPV bisa tersebar melalui kontak antarkulit yang melibatkan alat kelamin. Ini bisa terjadi ketika seseorang berhubungan seks melalui vagina, melakukan anal seks, tangan yang bersentuhan dengan alat kelamin, sentuhan antaralat kelamin walaupun tanpa penetrasi, dan oral seks (ini jarang terjadi). HPV bisa terus tinggal di dalam sistem tubuh selama bertahun-tahun tanpa ada gejala. Ini artinya, Anda tetap bisa menderita HPV walaupun Anda tidak berhubungan seks baru-baru ini, atau Anda pernah berhubungan seks walaupun hanya dengan satu pasangan. HPV tidak bisa menular karena berjabat tangan atau dari benda mati, misalnya kursi toilet (kecuali menggunakan alat mainan seks bersama). Virus ini tidak bisa menyebar melalui udara.
Walaupun bisa mengurangi kemungkinan tertular, kondom tidak bisa melindungi Anda dari HPV sepenuhnya.
Kenali kutil kelamin.
Beberapa jenis HPV bisa mengakibatkan kutil kelamin, yaitu benjolan atau sesuatu yang tumbuh di area anus atau alat kelamin. Ini merupakan jenis HPV yang dianggap berisiko rendah, karena jarang mengakibatkan kanker.
Apabila Anda tidak tahu pasti apakah Anda mempunyai kutil kelamin atau bukan, bandingkan saja beberapa gejala berikut ini:Kutil kelamin pada pria paling sering terjadi di bawah kulup penis yang tidak disunat, atau di batang penis yang disunat. Kutil juga bisa muncul pada paha, pangkal paha, testis, atau di sekitar anus. Walaupun jarang terjadi, kutil juga bisa muncul di dalam anus atau uretra, sehingga mengakibatkan pendarahan atau rasa tidak nyaman ketika buang air kecil/besar. Kutil di bagian anus bisa terjadi walaupun Anda tidak melakukan anal seks. Kutil bisa bervariasi dalam hal jumlah, bentuk (rata, timbul, atau seperti kembang kol), warna (kulit berubah warna, merah, abu-abu, merah muda, atau putih), kekerasan; dan gejalanya (tanpa gejala, nyeri, atau gatal).
Periksa apakah ada tanda-tanda kanker anus. HPV jarang mengakibatkan kanker pada pria. Walaupun hampir semua orang yang aktif secara seksual telah terkena HPV, kondisi tersebut hanya menyebabkan kanker anus pada kira-kira 1.600 pria di AS dalam setahun. Kanker anus bisa terjadi tanpa ada gejala yang jelas, atau menunjukkan salah satu atau lebih dari tanda-tanda berikut ini:
- Anus mengalami pendarahan, nyeri, atau terasa gatal.
- Anus mengeluarkan sesuatu yang tidak biasa.
- Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening (muncul benjolan yang dapat dirasakan) di area dubur atau selangkangan.
- Buang air besar menjadi tidak normal atau adanya perubahan pada bentuk tinja.
Kenali kanker penis.
Di As, sekitar 700 orang setiap tahun didiagnosis terkena kanker penis yang disebabkan oleh HPV. Beberapa tanda awal adanya kanker penis di antaranya:
# Area di kulit penis berubah warna atau menjadi lebih tebal, terutama di ujung kulup (apabila tidak disunat).
# Muncul benjolan atau koreng pada penis, yang biasanya tidak menyakitkan.
# Ruam berwarna kemerahan seperti beludru.
# Benjolan kecil yang berkerak.
# Pertumbuhan kulit dengan tekstur rata dan berwarna cokelat kebiruan.
# Keluarnya cairan di bawah kulup yang berbau tidak enak.
# Ujung penis membengkak.
Perhatikan apabila ada tanda-tanda kanker mulut dan tenggorokan. 
HPV meningkatkan risiko munculnya kanker di dalam tenggorokan atau bagian belakang mulut (kanker oropharynx), walaupun bukan penyebab langsung.
Beberapa tanda dari kanker ini di antaranya:
@Nyeri pada tenggorokan atau telinga yang tidak kunjung hilang.
@Sulit menelan, membuka mulut secara penuh, atau menggerakkan lidah.
@Berat badan menurun tanpa sebabMuncul benjolan di mulut, leher, atau tenggorokan.
Waspadalah dengan faktor risiko HPV pada pria. 
Beberapa karakteristik tertentu membuat seseorang memiliki kemungkinan yang lebih besar terkena infeksi HPV. Walaupun Anda tidak mengalami gejala, alangkah baiknya apabila Anda melakukan pemeriksaan medis dan pengobatan apabila Anda masuk dalam salah satu kategori berikut ini:
- Pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama pria, khususnya yang melakukan anal seks.
- Pria yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya penderita HIV/AIDS, baru saja menjalani transplantasi organ tubuh, atau mereka yang sedang mengonsumsi obat imunosupresan.
- Pria yang memiliki banyak pasangan seks (jenis seks apa saja), terutama jika tidak menggunakan kondom.
- Penggunaan tembakau, alkohol, yerba mate panas (minuman yang dinikmati oleh orang di Amerika Selatan), atau sirih secara berlebihan bisa meningkatkan risiko beberapa kanker yang terkait dengan HPV (khususnya di tenggorokan dan mulut).
Walaupun datanya masih belum jelas, pria yang tidak disunat bisa memiliki risiko yang lebih besar terserang HPV.
Mendapatkan Pemeriksaan dan Pengobatan Medis Jika Diperlukan
Cobalah menggunakan vaksin.
Satu rangkaian Vaksin HPV akan memberi perlindungan jangka panjang yang aman terhadap berbagai jenis HPV yang bisa mengakibatkan kanker (walaupun tidak semua). Karena vaksin ini jauh lebih efektif jika digunakan oleh orang berusia muda, Center for Disease Control (pusat pengendalian penyakit AS) menyarankan penggunaannya pada orang-orang berikut ini:
- Semua pria yang berusia 21 tahun atau kurang (idealnya ketika berusia 11 atau 12 tahun sebelum melakukan aktivitas seksual).
- Semua pria yang melakukan hubungan seksual dengan sesama pria yang berusia 26 tahun atau kurang.
- Semua pria yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah yang berusia 26 tahun atau kurang (termasuk pria yang positif menderita HIV).
Beri tahu petugas kesehatan apabila Anda menderita alergi yang parah sebelum menerima vaksin, terutama alergi terhadap lateks atau ragi.
Obati kutil kelamin Anda. 
Kutil kelamin bisa sembuh sendiri dalam waktu beberapa bulan, dan tidak akan berubah menjadi kanker. Faktor kenyamanan merupakan alasan utama mengapa Anda harus mengobatinya. Pengobatannya bisa berbentuk salep atau krim (misalnya Podofilox, Imiquimod, atau Sinecatechin) yang bisa Anda berikan sendiri di rumah, atau meminta bantuan dokter untuk menghilangkannya dengan melakukan pembekuan (krioterapi), pemberian asam, atau pembedahan. Dokter juga bisa memberikan cuka untuk memperjelas keberadaan kutil yang belum muncul atau tidak terlihat. Anda bisa menularkan HPV walaupun tidak mengalami gejala, namun kemungkinannya akan bertambah apabila Anda menderita kutil kelamin. Berbicaralah dengan pasangan Anda mengenai risiko ini, dan jika memungkinkan tutupi kutil tersebut menggunakan kondom atau penghalang yang lain.Walaupun jenis HPV yang menyebabkan munculnya kutil kelamin tidak mengakibatkan kanker, ada kemungkinan Anda telah terpapar lebih dari satu jenis HPV. Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami beberapa tanda kanker atau gejala yang tidak dapat dijelaskan.
Tanyakan mengenai screening kanker anus apabila Anda berhubungan seks dengan sesama pria. Kemungkinan terjadinya kanker anus yang terkait dengan HPV lebih besar pada pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama pria. Apabila Anda masuk dalam kategori ini, beri tahu dokter tentang orientasi seksual Anda, dan tanyakan mengenai tes PAP SMEAR pada anus. Mungkin dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani tes setiap tiga tahun sekali (sekali setahun apabila Anda positif menderita HIV) untuk mengetahui apakah terserang kanker anus atau tidak. Tidak semua dokter setuju bahwa screening secara rutin adalah hal yang diperlukan atau berguna, namun mereka tetap menyarankan Anda untuk melakukan tes dan membiarkan Anda untuk mengambil keputusan sendiri. Apabila dokter tidak menawarkan layanan ini atau tidak bisa memberi tahu Anda mengenai hal ini, cobalah mencari pendapat yang lain.
Karena homoseksualitas adalah perilaku yang ilegal di negara ini, mungkin Anda bisa mendapatkan pengobatan dan informasi kesehatan dari LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) internasional atau organisasi yang peduli dengan pencegahan HIV.
Periksa tubuh Anda secara teratur. 
Melakukan pemeriksaan pada diri sendiri merupakan langkah yang berguna untuk membantu mendeteksi tanda-tanda HPV sedini mungkin. Apabila itu ternyata kanker, ini akan mempermudah Anda untuk menyingkirkannya lebih awal. Jika masih ragu-ragu, segera pergi ke dokter ketika Anda mengalami gejala-gejala yang tidak bisa dijelaskan. Periksa penis dan area di sekitar genital Anda secara teratur untuk mencari tanda-tanda adanya kutil dan/atau area di penis yang terlihat tidak seperti biasanya.
Diskusikan apabila ada kemungkinan gejala kanker dengan dokter. Dokter akan memeriksa area tersebut dan mengajukan beberapa pertanyaan untuk membantu mendiagnosis masalah. Apabila dokter menganggap bahwa itu adalah kanker yang terkait dengan HPV, dia bisa melakukan biopsi dan memberi tahu hasilnya kepada Anda beberapa hari kemudian. Dokter gigi bisa memeriksa apakah ada tanda-tanda kanker mulut dan tenggorokan ketika Anda menjalani pemeriksaan rutin. Apabila Anda didiagnosis terkena kanker, pengobatannya akan tergantung pada tingkat keparahan dan seberapa cepat kondisinya diketahui. Mungkin Anda bisa menyingkirkan kanker lebih awal dengan prosedur pembedahan kecil atau perawatan lokal seperti dengan sinar laser atau melakukan pembekuan. Apabila kanker telah menyebar, mungkin Anda harus menjalani radiasi atau kemoterapi.
Tips
Ada kemungkinan Anda atau pasangan Anda telah terinfeksi HPV selama bertahun-tahun tanpa mengalami gejala atau tanda-tanda apa pun. Jangan pernah menganggap bahwa HPV merupakan tanda adanya perselingkuhan dalam suatu hubungan. Tidak ada cara yang pasti untuk mengetahui siapa yang menyebarkan infeksi tersebut. Sekitar 1% dari pria yang aktif secara seksual menderita kutil kelamin suatu saat dalam hidupnya.Ingatlah bahwa kanker anus tidak sama dengan kanker kolorektal (usus besar). Kebanyakan kanker usus besar tidak memiliki kaitan dengan HPV, walaupun terdapat sejumlah bukti bahwa ada beberapa kaitan dalam beberapa kasus. Dokter bisa melakukan tes screening yang dilakukan secara rutin untuk mengetahui apakah ada kanker usus besar dan menjelaskan secara lebih terperinci mengenai beberapa faktor risiko dan gejalanya.

SHARING, BLOGGING AND EARNING