DEDEN SURA AGUNG Sharing

Sabtu, 30 Agustus 2014

MEMILIH JENIS KELAMIN BAYI

By DEDEN SURA AGUNG

Saat ini anda dapat memilih jenis kelamin bayi dengan tingkat keakuratan mencapai lebih dari 85%.
Sejarah membuktikan bahwa manusia sangat memperlukan kemampuan untuk memilih jenis kelamin bayi. Beberapa alasan yang dikemukakan di sejarah menyebutkan bahwa hak waris merupakan salah satu hal mengapa cara memilih jenis kelamin bayi dibutuhkan. Dewasa ini orang tua memang tidak lagi mempersoalkan / memilih jenis kelamin bayi lagi, namun demikian kita tentunya menginginkan dapat
berkesempatan untuk mempunyai bayi laki-laki dan bayi perempuan.
Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai cara memilih jenis kelamin bayi, ada baiknya disampaikan lebih dahulu teori kromosom yang menentukan jenis kelamin bayi. Seorang pria / laki-laki mempunyai dua jenis kromosom pada sel sperma yaitu kromosom X dan kromosom Y (selanjutnya terkenal dengan nama kromosom XY) ; sedangkan seorang wanita mempunyai kromosom XX (keduanya kromosom X).

Kromosom X mempunyai karakteristik sebagai berikut:
  • Bentuk lebih besar
  • Gerakan lebih lambat
  • Mempunyai umur lebih dari 72 jam (3 hari)
  • Lebih tahan pada suasana vagina dengan pH asam
Kromosom Y mempunyai karakteristik sebagai berikut :
  • Bentuk lebih kecil
  • Gerakan lebih cepat
  • Mempunyai umur paling lama 48 jam (2 hari)
  • Lebih tahan pada suasana vagina dengan pH basa.
Jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom yang membangunnya. Bayi akan memperoleh satu kromosom dari ayah dan satu kromosom lagi dari ibunya. Bila bayi mendapatkan kromosom Y dari sang ayah maka akan terbentuk kromosom XY yang menentukan jenis kelamin bayi laki-laki / pria. Bila ia mendapatkan kromosom X dari sang ayah maka akan terbentuk kromosom XX yang menentukan jenis kelamin bayi perempuan / wanita.

Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada ilustrasi sebagai berikut:
  • Kromosom pada Istri / Perempuan / Wanita (X1 X2)
  • Kromosom pada Suami /Pria / Laki-Laki (X3 Y4)
Himpunan kemungkinan pasangan yang muncul adalah:
  • X1X3 (kromosom ibu X1 dan kromosom ayah X3) : Bayi Perempuan / Wanita
  • X1Y4 (kromosom ibu X1 dan kromosom ayah Y4) : Bayi Laki-laki / Pria
  • X1X2 (kromosom ibu X2 dan kromosom ayah X3) : Bayi Perempuan / Wanita
  • X1Y2 (kromosom ibu X2 dan kromosom ayah Y4) : Bayi Laki-laki / Pria
Dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan bayi laki-laki / pria adalah 50% dan kemungkinan untuk mendapatkan bayi perempuan / wanita juga sebesar 50%
Dengan mengetahui karakteristik kromosom X dan karakteristik kromosom Y, maka kita dapat memilih jenis kelamin bayi dengan cara mempertinggi kemungkinan lahirnya bayi laki-laki (bila yang diinginkan bayi laki-laki) atau mempertinggi kemungkinan lahirnya bayi perempuan (bila yang diinginkan bayi perempuan).
Ada banyak teori yang mengajarkan bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi, namun pada kesempatan ini kami akan menjelaskan cara yang paling sederhana dengan memanfaatkan karakteristik sel spermatozoa dengan kromosom X dan sel spermatozoa dengan kromosom Y.

Cara Memilih Jenis Kelamin Bayi Laki-Laki (Kromosom XY)
Untuk mendapatkan / memilih jenis kelamin bayi laki-laki, anda harus banyak memakan menu ikan dan menghindari menu daging pada makanan sehari-hari. Secara medis ikan akan menghasilkan zat yang menyebabkan pH vagina yang lebih basa sehingga daya tahan kromosom Y di vagina lebih lama.
Mengenai puasa sanggama/hubungan seksual, disebutkan bahwa suami harus berpuasa melakukan hubungan seks selama minimal 5 hari sebelum masa subur wanita / istri. Ini dimaksudkan agar tidak ada lagi sel sperma dengan kromosom X yang bertahan di vagina / rahim istri. Puasa ini juga dimaksudkan untuk mempertinggi kesuburan pria (kualitas sperma).
Hubungan sanggama / hubungan intim sebaiknya dilakukan pada saat masa subur (12 jam sebelum ovulasi terjadi atau 12 jam setelah ovulasi terjadi). Ini dimaksudkan agar sel spermatozoa dengan kromosom Y yang berukuran lebih kecil dan gerakannya lebih cepat dapat segera membuahi sel telur sebelum sel spermatozoa dengan kromosom X yang bentuknya lebih besar dan gerakannya lebih lambat dapat mencapai rahim dan sama-sama berpeluang untuk membuahi sel telur.
Apabila dimungkinkan, istri harus mengalami orgasme terlebih dahulu sebelum suami ejakulasi. Hal ini didasari dengan adanya penelitian bahwa pada saat orgasme istri akan mengeluarkan cairan yang bersifat basa/alkali sehingga akan mengurangi kadar pH dan Vagina menjadi lebih basa (suasana basa disukai oleh sel spermatozoa dengan kromosom Y).

Cara Memilih Jenis Kelamin Bayi Perempuan (Kromosom XX)
Berlawanan dengan metoda diatas sekarang kita dapat mengetahui bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi perempuan dengan cara banyak mengkonsumsi daging dibandingkan ikan untuk memunculkan suasana pH yang lebih asam di vagina sehingga sel sperma dengan kromosom Y akan mati karena tidak tahan dengan suasana pH tersebut.
Karena sel sperma dengan kromosom Y mempunyai umur lebih pendek dibandingkan dengan kromosom X, maka dengan melakukan sanggama / hubungan intim yang teratur sebetulnya sudah meningkatkan kemungkinan lahirnya bayi perempuan. Namun untuk lebih pastinya anda dapat memilih jenis kelamin bayi perempuan dengan cara melakukan puasa sanggama/hubungan seksual pada saat masa subur.
Hubungan seksual / hubungan intim sebaiknya dilakukan 2-3 hari sebelum masa subur dengan maksud pada selang waktu 2-3 hari tersebut sel sperma dengan kromosom Y akan mati sebelum ovulasi terjadi.
Dengan demikian sel spermatozoa dengan kromosom X yang masih terdapat di rahim mempunyai kesempatan lebih tinggi untuk membuahi sel telur pada saat terjadinya ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur) sel spermatozoa dengan kromosom X sudah siap untuk membuahi sel telur.
Berlawanan dengan cara memilih jenis kelamin bayi laki-laki, untuk mendapatkan jenis kelamin perempuan, istri tidak perlu mengalami orgasme sehingga pH vagina tetap dalam pH asam (suasana yang disukai oleh sel spermatozoa dengan kromosom X)
Teori ini memang sangat sederhana dan menurut penelitian, keakuratannya sangat tergantung dengan kemampuan anda untuk membaca kapan masa subur itu terjadi. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini.
Teori ini merupakan salah satu dari sekian banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter anda mengenai bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi. Kami akan menyambung teori-teori yang lain untuk memilih jenis kelamin bayi pada kesempatan yang lain.
Selamat mencoba dan semoga berhasil.

By DEDEN SURA AGUNG

Sabtu, 26 April 2014

TIPS MENGGANTI VELG MOBIL

By DEDEN SURA AGUNG

Modifikasi velg tidak bisa dilakukan sembarangan, ada hal-hal penting yang harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kerugian yang justru akan menghamburkan banyak uang. Mengganti velg OEM dengan yang aftermarket atau velg racing menjadi satu langkah yang paling banyak dilakukan, atau bahkan wajib dilakukan jika ingin tampilan mobil yang berbeda. Masih banyak yang masih bingung bagaimana langkah yang benar dalam mengganti atau memodifikasi velg. Berikut adalah petunjuk dan tips bagaimana memodifikasi velg mobil dengan benar.

1.     Hal paling penting yang harus selalu diperhatikan adalah ukuran PCD dari velg tersebut. 
PCD (Pitch Circle Diameter)
PCD adalah jarak antar lubang baut pada velg. Mobil-mobil berjenis city car dan small-size sedan, biasanya menggunakan ukuran PCD 100, sedangkan untuk kendaraan yang lebih besar menggunakan 114 ke atas. Jumlah lubangnya pun berbeda-beda, ada yang 4, 5 ataupun 6. 
2.     Perhatikan ukuran diameter velg
Beberapa ahli mengatakan bahwa pemilik bisa menambah hingga 2" dari ukuran velg OEM, missal dari R14 menjadi 16, R15 jadi 17. Penambahan 2" masih memungkinkan karena ban tidak akan mentok ke fender saat digunakan, meski dalam dunia modifikasi menambahkan 4" masih sangat dimungkinkan. Untuk mobil berjenis City Car, ukuran maksimal yang bisa ditoleransi adalah 17, untuk premium sedan maksimal 18" dan untuk SUV hingga 22". Penambahan diameter yang lebih besar tetap bisa dilakukan tapi mengharuskan anda untuk melipat atau memotong fender bagian dalam agar nantinya tidak mentok saat dipakai berkendara.

3.     Perhatikan offset velg yang hendak dibeli.
Semakin kecil offsetnya, ditandai dengan ET, maka velg tersebut semakin lebar dan saat dipasang akan semakin keluar fender. Jika kita memilih velg dengan offset yang terlalu lebar, maka hal itu bisa jadi mengganggu karena fender mobil akan terkena ban yang bisa mengakibatkan ban cepat aus, fender penyok dan rusaknya komponen kaki-kaki. Selain itu, pada beberapa mobil, velg yang terlalu lebar bisa mengenai mangkuk suspensi terutama saat berbelok. Untuk mengatasinya, biasanya digunakanlah spacer atau adaptor, tetapi langkah ini tidak direkomendasikan untuk mobil yang digunakan untuk kompetisi balap.

4.     Perhatikan soal bahan yang digunakan.
Beberapa velg aftermarket premium menggunakan campuran logam yang ringan namun kuat. Hal ini tentunya berimbas kepada harga jualnya. Velg local menggunakan bahan yang masih tergolong lebih berat namun harganya lebih terjangkau. Velg yang lebih ringan tentunya akan membuat tarikan atau akselerasi yang lebih ringan pula.

5.     Perhatikan dan Pertimbangkan soal kenyamanan dan keselamatan.
Menggunakan velg berukuran besar tentunya terlihat keren, namun hal itu akan mengganggu kenyamanan saat berkendara. Velg lebar membutuhkan ban yang berprofil tipis, sehingga mengurangi daya redam terutama saat melewati jalan berbatu atau berlubang. Tetapi, velg dan ban yang diameternya lebih besar juga memberikan manfaat terutama meningkatkan handling. Hal tersebut terjadi karena permukaan ban yang menempel di jalan atau aspal lebih besar.

6.     Perhatikan dan Pertimbangkan jika ingin membeli velg bekas.
Ada baiknya mengecek terlebih dahulu kondisi velg serta lubang bautnya. Jangan membeli velg yang sudah retak atau penyok karena bisa membahayakan. Raba dengan jari lubang baut dari velg tersebut, jika masih bisa merasakan adanya ulir baut, maka bisa dibilang velg tersebut masih baik namun jangan beli jika lubang baut sudah aus.

By DEDEN SURA AGUNG

Minggu, 20 April 2014

STROKE

By DEDEN SURA AGUNG

Stroke merupakan salah satu manifestasi neurologic yang umum dan mudah dikenali dari penyakit-penyakit neurologic lain, oleh karena mula timbulnya yang mendadak dalam waktu yang singkat. Sampai saat ini stroke merupakan salah satu penyakit saraf yang paling banyak menarik perhatian.

Stroke terjadi sebanyak 700.000 kasus setiap tahun di Amerika, dengan kematian sekitar 150.000 orang / tahun, penyebab kematian nomor 3 setelah serangan jantung dan kanker, penyebab utama kecacatan tetap sebanyak 2 juta dari 3 juta penderita stroke yang hidup dan biaya stroke 40 milyar dollar setahun.
Stroke terjadi bila ada pembuluh darah otak yang tersumbat atau pecah. Bagian otak yang aliran darahnya berkurang akan mengalami kerusakan sampai kematian. Timbullah gangguan fungsi pada bagian badan yang dikontrol oleh bagian otak yang rusak tersebut.
Serangan stroke merupakan keadaan emergensi seperti serangan jantung. Makin cepat ditangani makin sedikit sel otak yang akan mengalami kerusakan permanen, sehingga makin cepat penderita stroke mendapat pengobatan, makin besar kemungkinan pemulihan. Karena stroke terjadinya cepat dan perlu penanganan segera, sehingga stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologic yang utama di Indonesia.

Kebanyakan stroke disebabkan oleh blok aliran arteri ke otak (stroke iskemik), dan pecahnya pembuluh darah dengan perdarahan ke dalam jaringan otak (stroke hemoragik) yang lebih sedikit jumlahnya.

By DEDEN SURA AGUNG

Rabu, 01 Januari 2014

MEMILIH JENIS KELAMIN BAYI

By DEDEN SURA AGUNG

Saat ini anda dapat memilih jenis kelamin bayi dengan tingkat keakuratan mencapai lebih dari 85%.
Sejarah membuktikan bahwa manusia sangat memperlukan kemampuan untuk memilih jenis kelamin bayi. Beberapa alasan yang dikemukakan di sejarah menyebutkan bahwa hak waris merupakan salah satu hal mengapa cara memilih jenis kelamin bayi dibutuhkan. Dewasa ini orang tua memang tidak lagi mempersoalkan / memilih jenis kelamin bayi lagi, namun demikian kita tentunya menginginkan dapat berkesempatan untuk mempunyai bayi laki-laki dan bayi perempuan.
Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai cara memilih jenis kelamin bayi, ada baiknya disampaikan lebih dahulu teori kromosom yang menentukan jenis kelamin bayi. Seorang pria / laki-laki mempunyai dua jenis kromosom pada sel sperma yaitu kromosom X dan kromosom Y (selanjutnya terkenal dengan nama kromosom XY); sedangkan seorang wanita mempunyai kromosom XX (keduanya kromosom X).

Kromosom X mempunyai karakteristik sebagai berikut:
  • Bentuk lebih besar
  • Gerakan lebih lambat
  • Mempunyai umur lebih dari 72 jam (3 hari)
  • Lebih tahan pada suasana vagina dengan pH asam
Kromosom Y mempunyai karakteristik sebagai berikut:
  • Bentuk lebih kecil
  • Gerakan lebih cepat
  • Mempunyai umur paling lama 48 jam (2 hari)
  • Lebih tahan pada suasana vagina dengan pH basa.
Jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom yang membangunnya. Bayi akan memperoleh satu kromosom dari ayah dan satu kromosom lagi dari ibunya. Bila bayi mendapatkan kromosom Y dari sang ayah maka akan terbentuk kromosom XY yang menentukan jenis kelamin bayi laki-laki/pria. Bila ia mendapatkan kromosom X dari sang ayah maka akan terbentuk kromosom XX yang menentukan jenis kelamin bayi perempuan / wanita.
Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada ilustrasi sebagai berikut:
  • Kromosom pada Istri/Perempuan/Wanita (X1 X2) 
  • Kromosom pada Suami/Pria/Laki-Laki (X3 Y4)
Himpunan kemungkinan pasangan yang muncul adalah:
  • X1X3 (kromosom ibu X1 dan kromosom ayah X3) : Bayi Perempuan / Wanita
  • X1Y4 (kromosom ibu X1 dan kromosom ayah Y4) : Bayi Laki-laki / Pria
  • X1X2 (kromosom ibu X2 dan kromosom ayah X3) : Bayi Perempuan / Wanita
  • X1Y2 (kromosom ibu X2 dan kromosom ayah Y4) : Bayi Laki-laki / Pria
Dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan bayi laki-laki / pria adalah 50% dan kemungkinan untuk mendapatkan bayi perempuan / wanita juga sebesar 50%
Dengan mengetahui karakteristik kromosom X dan karakteristik kromosom Y, maka kita dapat memilih jenis kelamin bayi dengan cara mempertinggi kemungkinan lahirnya bayi laki-laki (bila yang diinginkan bayi laki-laki) atau mempertinggi kemungkinan lahirnya bayi perempuan (bila yang diinginkan bayi perempuan).
Ada banyak teori yang mengajarkan bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi, namun pada kesempatan ini kami akan menjelaskan cara yang paling sederhana dengan memanfaatkan karakteristik sel spermatozoa dengan kromosom X dan sel spermatozoa dengan kromosom Y. 

Cara Memilih Jenis Kelamin Bayi Laki-Laki (Kromosom XY)
Untuk mendapatkan/memilih jenis kelamin bayi laki-laki, anda harus banyak memakan menu ikan dan menghindari menu daging pada makanan sehari-hari. Secara medis ikan akan menghasilkan zat yang menyebabkan pH vagina yang lebih basa sehingga daya tahan kromosom Y di vagina lebih lama.
Mengenai puasa sanggama / hubungan seksual, disebutkan bahwa suami harus berpuasa melakukan hubungan seks selama minimal 5 hari sebelum masa subur wanita / istri. Ini dimaksudkan agar tidak ada lagi sel sperma dengan kromosom X yang bertahan di vagina / rahim istri. Puasa ini juga dimaksudkan untuk mempertinggi kesuburan pria (kualitas sperma).
Hubungan sanggama / hubungan intim sebaiknya dilakukan pada saat masa subur (12 jam sebelum ovulasi terjadi atau 12 jam setelah ovulasi terjadi). Ini dimaksudkan agar sel spermatozoa dengan kromosom Y yang berukuran lebih kecil dan gerakannya lebih cepat dapat segera membuahi sel telur sebelum sel spermatozoa dengan kromosom X yang bentuknya lebih besar dan gerakannya lebih lambat dapat mencapai rahim dan sama-sama berpeluang untuk membuahi sel telur.
Apabila dimungkinkan, istri harus mengalami orgasme terlebih dahulu sebelum suami ejakulasi. Hal ini didasari dengan adanya penelitian bahwa pada saat orgasme istri akan mengeluarkan cairan yang bersifat basa/alkali sehingga akan mengurangi kadar pH dan Vagina menjadi lebih basa (suasana basa disukai oleh sel spermatozoa dengan kromosom Y) 

Cara Memilih Jenis Kelamin Bayi Perempuan (Kromosom XX)
Berlawanan dengan metoda diatas sekarang kita dapat mengetahui bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi perempuan dengan cara banyak mengkonsumsi daging dibandingkan ikan untuk memunculkan suasana pH yang lebih asam di vagina sehingga sel sperma dengan kromosom Y akan mati karena tidak tahan dengan suasana pH tersebut.
Karena sel sperma dengan kromosom Y mempunyai umur lebih pendek dibandingkan dengan kromosom X, maka dengan melakukan sanggama / hubungan intim yang teratur sebetulnya sudah meningkatkan kemungkinan lahirnya bayi perempuan. Namun untuk lebih pastinya anda dapat memilih jenis kelamin bayi perempuan dengan cara melakukan puasa sanggama/hubungan seksual pada saat masa subur.
Hubungan seksual / hubungan intim sebaiknya dilakukan 2-3 hari sebelum masa subur dengan maksud pada selang waktu 2-3 hari tersebut sel sperma dengan kromosom Y akan mati sebelum ovulasi terjadi.
Dengan demikian sel spermatozoa dengan kromosom X yang masih terdapat di rahim mempunyai kesempatan lebih tinggi untuk membuahi sel telur pada saat terjadinya ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur) sel spermatozoa dengan kromosom X sudah siap untuk membuahi sel telur.
Berlawanan dengan cara memilih jenis kelamin bayi laki-laki, untuk mendapatkan jenis kelamin perempuan, istri tidak perlu mengalami orgasme sehingga pH vagina tetap dalam pH asam (suasana yang disukai oleh sel spermatozoa dengan kromosom X)
Teori ini memang sangat sederhana dan menurut penelitian, keakuratannya sangat tergantung dengan kemampuan anda untuk membaca kapan masa subur itu terjadi. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini.
Teori ini merupakan salah satu dari sekian banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter anda mengenai bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi. Kami akan menyambung teori-teori yang lain untuk memilih jenis kelamin bayi pada kesempatan yang lain.
Selamat mencoba dan semoga berhasil.

By DEDEN SURA AGUNG

SHARING, BLOGGING AND EARNING