DEDEN SURA AGUNG Sharing: OTOMOTIF
Tampilkan postingan dengan label OTOMOTIF. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label OTOMOTIF. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 April 2014

TIPS MENGGANTI VELG MOBIL

By DEDEN SURA AGUNG

Modifikasi velg tidak bisa dilakukan sembarangan, ada hal-hal penting yang harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kerugian yang justru akan menghamburkan banyak uang. Mengganti velg OEM dengan yang aftermarket atau velg racing menjadi satu langkah yang paling banyak dilakukan, atau bahkan wajib dilakukan jika ingin tampilan mobil yang berbeda. Masih banyak yang masih bingung bagaimana langkah yang benar dalam mengganti atau memodifikasi velg. Berikut adalah petunjuk dan tips bagaimana memodifikasi velg mobil dengan benar.

1.     Hal paling penting yang harus selalu diperhatikan adalah ukuran PCD dari velg tersebut. 
PCD (Pitch Circle Diameter)
PCD adalah jarak antar lubang baut pada velg. Mobil-mobil berjenis city car dan small-size sedan, biasanya menggunakan ukuran PCD 100, sedangkan untuk kendaraan yang lebih besar menggunakan 114 ke atas. Jumlah lubangnya pun berbeda-beda, ada yang 4, 5 ataupun 6. 
2.     Perhatikan ukuran diameter velg
Beberapa ahli mengatakan bahwa pemilik bisa menambah hingga 2" dari ukuran velg OEM, missal dari R14 menjadi 16, R15 jadi 17. Penambahan 2" masih memungkinkan karena ban tidak akan mentok ke fender saat digunakan, meski dalam dunia modifikasi menambahkan 4" masih sangat dimungkinkan. Untuk mobil berjenis City Car, ukuran maksimal yang bisa ditoleransi adalah 17, untuk premium sedan maksimal 18" dan untuk SUV hingga 22". Penambahan diameter yang lebih besar tetap bisa dilakukan tapi mengharuskan anda untuk melipat atau memotong fender bagian dalam agar nantinya tidak mentok saat dipakai berkendara.

3.     Perhatikan offset velg yang hendak dibeli.
Semakin kecil offsetnya, ditandai dengan ET, maka velg tersebut semakin lebar dan saat dipasang akan semakin keluar fender. Jika kita memilih velg dengan offset yang terlalu lebar, maka hal itu bisa jadi mengganggu karena fender mobil akan terkena ban yang bisa mengakibatkan ban cepat aus, fender penyok dan rusaknya komponen kaki-kaki. Selain itu, pada beberapa mobil, velg yang terlalu lebar bisa mengenai mangkuk suspensi terutama saat berbelok. Untuk mengatasinya, biasanya digunakanlah spacer atau adaptor, tetapi langkah ini tidak direkomendasikan untuk mobil yang digunakan untuk kompetisi balap.

4.     Perhatikan soal bahan yang digunakan.
Beberapa velg aftermarket premium menggunakan campuran logam yang ringan namun kuat. Hal ini tentunya berimbas kepada harga jualnya. Velg local menggunakan bahan yang masih tergolong lebih berat namun harganya lebih terjangkau. Velg yang lebih ringan tentunya akan membuat tarikan atau akselerasi yang lebih ringan pula.

5.     Perhatikan dan Pertimbangkan soal kenyamanan dan keselamatan.
Menggunakan velg berukuran besar tentunya terlihat keren, namun hal itu akan mengganggu kenyamanan saat berkendara. Velg lebar membutuhkan ban yang berprofil tipis, sehingga mengurangi daya redam terutama saat melewati jalan berbatu atau berlubang. Tetapi, velg dan ban yang diameternya lebih besar juga memberikan manfaat terutama meningkatkan handling. Hal tersebut terjadi karena permukaan ban yang menempel di jalan atau aspal lebih besar.

6.     Perhatikan dan Pertimbangkan jika ingin membeli velg bekas.
Ada baiknya mengecek terlebih dahulu kondisi velg serta lubang bautnya. Jangan membeli velg yang sudah retak atau penyok karena bisa membahayakan. Raba dengan jari lubang baut dari velg tersebut, jika masih bisa merasakan adanya ulir baut, maka bisa dibilang velg tersebut masih baik namun jangan beli jika lubang baut sudah aus.

By DEDEN SURA AGUNG

Rabu, 20 Januari 2010

MENGENAL PCD DAN OFFSET PADA VELG MOBIL


Velg dengan mobil tidak dapat dipisahkan untuk memasang velg yang nyaman, dan lebih penting lagi soal keselamatan, PCD dan OFFSET merupakan dua hal penting harus diketahui. Jika hanya PCD saja, sementara offset-nya salah, bisa-bisa mengendarai mobil jadi tidak nyaman. Memilih velg yang tepat untuk mobil, harus bijaksana dalam mengambil keputusan, agar tidak menyesal kemudian. Lalu ada baiknya konsultasi dahulu dengan pakarnya ataupun si penjual. Ada banyak hal yang harus diperhatikan antara lain:

PCD (Pitch Circle Diameter)
PCD adalah singkatan dari Pitch Circle Diameter dimana mempunyai arti jarak lubang baut pada velg.
Ukuran PCD ini sangat penting untuk diperhatikan, karena jika PCD velg tidak sesuai dengan spesifikasi ukuran pabrikan, maka velg itu tidak dapat terpasang pada mounting velg di mobil, terkecuali telah dilakukannya modifikasi ukuran PCD seperti yang banyak dilakukan para maniak modifikasi dengan bantuan tukang bubut, atau bisa juga mencari velg dengan jenis double PCD yang salah satu ukuran PCD-nya cocok dengan mobil yang digunakan, contoh spesifikasi velg double PCD.
Tiap velg mobil memiliki ukuran PCD (Pitch Centre Diameter) yang berlainan. Ukuran PCD velg ditetapkan dari jarak antara lubang baut satu dengan yang lainnya. Untuk mengetahui sendiri PCD roda mobil anda, ukurlah dengan penggaris diameter lingkaran baut rodanya dengan penggaris.
Lingkaran biru melambangkan baut roda pada mobil anda. Terlihat bahwa ada 4 buah baut yang berada dalam lingkaran dengan diameter 100mm (R50mm). Konfigurasi seperti ini dinamakan PCD 100 dengan 4 buah lubang baut roda.
Biasanya ukuran PCD ditulis pada spesifikasi velg yang digabung dengan jumlah baut, seperti 4x100 yang berarti velg dengan 4 lubang baut dengan PCD 100 atau 5x114,3 yang berarti 5 lubang baut dengan PCD 114,3. Ukuran PCD sangat bervariatif, tergantung dari bawaan tiap mobil, walaupun ada juga antara beberapa merk mobil yang memiliki ukuran yang sama. Dari ukuran itu, didapat angka paling standar 100 mm buat mobil-mobil kebanyakan. Maka disebutnya PCD 100. Untuk mobil-mobil MPV dan light-SUV, PCD-nya 114,3 mm, sedangkan sedan kecil dan hatchback, seperti Honda Jazz, Toyota Yaris, atau Chevrolet Aveo, ber-PCD 100. Kalau keluarga Mercedes 112, BMW 120, dan SUV yang besar 139,7.

OFFSET
Dalam memilih Velg - diameter, lebar, PCD memang penting. Tetapi semua itu adalah faktor yang mudah untuk dilihat walau sekilas saja. Yang paling menentukan dan sering menjadi kesalahan para pencinta mobil adalah ukuran Offset. 
Offset adalah ukuran jarak antara bagian dalam tengah velg dengan permukaan mounting (dudukan) velg pada kaki-kaki mobil. "Gambaran umum yang mudah dimengerti, offset itu merupakan ukuran keluar atau masuknya velg dari fender atau spatbor mobil.
Contoh kasus:
Sebuah mobil yang telah dimodifikasi (lowered/ceper) disematkan Velg dengan profil Offset +35 dan dipadani dengan Ban berprofil 225/35R19. Saat dipasang semua berjalan mulus, demikian juga saat mobil dijalankan pada jalanan rata dan tidak bergelombang.  Namun “lampu merah” baru menyala ketika mobil dibawa melalui polisi tidur dan tikungan-tikungan tajam. Ternyata ban mobil menggerus bagian fender dan merusaknya dengan sadis. Hal itu tidak akan terjadi bila Velg yang dipilih memiliki Offset lebih besar, sekitar +40 atau bahkan +45 dimana velg akan lebih “masuk” sebanyak 5 hingga 10 milimeter dan terhindar dari beradunya Ban dengan Fender.
Untuk mengubah aplikasi offset, hal itu bisa diakali dengan memakai adaptor. Namun ingat, ini hanya bisa dilakoni buat velg-velg berkonstruksi 2 sampai 3 pieces. Harus diperhatikan keakuratan penghitungannya. Efek buruknya, selain bisa bikin gesrot, mangkuk shockbreaker dan dek dalam rawan tergerus roda. Akhirnya, kaki-kaki pun jadi rentan rusak.

Terkait dengan ukuran atau diameter velg. Perlu diketahui tiap mobil itu memiliki diameter velg hingga maksimal, jadi pastikan tidak lebih dari batasan tersebut. Untuk itu bila Anda ingin memutuskan mengganti dengan ukuran lebih besar dari bawaan mobil sebaiknya peningkatan hanya naik 2 inchi, misal velg standar berukuran R16 inchi maka jumlah kenaikan yang masih dapat ditoleransi adalah penggunaan R 18 inchi.

Velg memiliki material yang beraneka macam. Umumnya terbuat dari jenis logam ringan sebut saja billet steel, forged alloy, atau magnesium. Velg dari bahan tersebut memiliki berat utuh yang lebih ringan dibandingkan velg standar yang umumnya terbuat dari material baja (lebih berat).

Dengan menerapkan velg lebih ringan di mobil Anda, diyakini bisa mengurangi bobot keseluruhan mobil tanpa mengesampingkan daya tahan velg itu sendiri. Dengan keseluruhan nilai berat mobil yang berkurang tadi otomatis berpengaruh juga pada kerja mesin yang tidak terlalu berat dalam memutar roda.

By DEDEN SURA AGUNG

SHARING, BLOGGING AND EARNING